Transportasi di Jerman

Foto: Colourbox.de

Untuk mencapai tempat yang tidak terlalu jauh dapat kita tempuh dengan berjalan kaki. Biasanya di Jerman tersedia jalur pejalan kaki Fußgängerzone. Ketika kita ingin menyeberang jalan di Jerman, maka kita harus menyeberang di zebra cross dan tentunya harus memperhatikan lampu lalu lintas, karena lampu lalu lintas di Jerman tidak hanya ditujukan bagi kendaraan tetapi juga bagi pejalan kaki. Ada dua lampu lalu lintas di tiang yang sama, satu untuk pengendara kendaraan bermotor dan satu lagi untuk pengendara sepeda serta pejalan kaki. Jika lampu lalu lintas untuk pejalan kaki berwarna hijau, barulah kita bisa menyeberang. Bahkan terkadang kita juga harus menekan tombol yang ada di tiang lampu lalu lintas dan menunggu sampai tanda lampu untuk pejalan kaki berwarna hijau ketika kita ingin menyebrang jalan.

Sepeda juga dapat kita gunakan untuk mencapai tempat tujuan yang tidak terlalu jauh. Bersepeda merupakan salah satu kegiatan yang digemari dan jalur khusus untuk pengguna sepeda juga tersedia di Jerman. Sama seperti pejalan kaki, para pesepeda juga wajib mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada. Selain itu, para pesepeda di Jerman juga wajib memeriksa kelengkapan sepedanya, misalnya apakah rem sepeda berfungsi dengan baik atau apakah lampu di sepeda menyala dengan baik. Hal itu dimaksudkan untuk alasan keselamatan, karena khususnya pada musim dingin, dimana matahari hanya bersinar dalam waktu singkat, maka lampu sepeda adalah suatu hal yang penting. Khususnya bagi kita yang baru berada di Jerman, kita juga harus waspada terhadap pengendara sepeda disana karena kebanyakan dari mereka sering mengebut dan tentu saja ini bisa membahayakan keselamatan.

Selain gemar bersepeda, warga Jerman juga senang bepergian dengan mobil. Sebagian orang Jerman menggunakan mobil untuk bekerja, mengantar anak ke sekolah, belanja dan lain sebagainya. Untuk mengendarai mobil di Jerman yang wajib dimiliki adalah Surat Izin Mengemudi serta surat kelengkapan lainnya untuk kendaraan bermotor dan juga Haftpflichtversicherung, yaitu asuransi untuk kejadian tak terduga saat kita mengendarai mobil, misalnya kecelakaan. Pengendara mobil di Jerman sangat menghormati pejalan kaki maupun pesepeda. Bagi kita (orang Indonesia) yang ingin mengendarai mobil di Jerman, maka kita wajib memiliki SIM internasional.

Mengendarai mobil sendiri di Jerman memang merupakan alternatif berkendaraan yang cukup nyaman, namun mobil bukanlah alat transportasi yang murah di Jerman, karena tentu saja tidak sedikit pengeluaran yang diperlukan untuk mobil, misalnya bensin. Harga bensin di Jerman tergolong mahal. Selain itu, karena alasan ramah lingkungan banyak warga Jerman yang memilih bepergian dengan alat transportasi umum seperti S-Bahn (Schnellbahn), yaitu kereta yang menghubungkan satu kota dengan daerah-daerah terdekat yang ada di sekitar kota tersebut), U-Bahn (kereta bawah tanah), Straßenbahn (sejenis trem untuk angkutan dalam kota), bis ataupun taksi. Sedangkan untuk bepergian jauh seperti ke luar kota, ada juga alat transportasi jarak jauh yang bisa kita manfaatkan di Jerman seperti Zug (kereta api), bus, pesawat atau kita juga bisa menggunakan Mitfahrgelegenheit, yaitu dengan menumpang di mobil orang yang akan pergi ke tempat yang sama atau searah dengan tujuan kita. Bepergian dengan menggunakan jasa Mitfahrgelegenheit adalah sebuah pilihan hemat, biasanya kita hanya perlu membayar ongkos perjalanan dengan harga murah, karena uang yang kita bayarkan hanya untuk mengganti biaya bensin saja. Namun, tentu saja kita harus tetap waspada, apabila ingin menggunakan jasa ini.
 
Source : http://blog.goethe.de/lajuman/

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar