Info Stu di Jerman versi KBRI


Kiat-kiat menempuh studi di jerman
Setiap calon mahasiswa harus sadar betul bahwa sistem pendidikan dan kehidupan di Jerman sangat jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia. Untuk itu, setiap calon mahasiswa harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi suatu culture shock, khususnya pada tahun-tahun pertama di Jerman. Tidak jarang dijumpai adanya calon mahasiswa yang hanya bertahan 5 – 6 bulan karena tidak sanggup menghadapi hal ini. 

Sekilas gambaran mengenai hidup di Jerman:
Pendidikan di Jerman khas dengan kemandiriannya yang luar biasa. Guru dan dosen tidak akan memaksa mahasiswa untuk melakukan ini dan itu, tetapi mahasiswa sendirilah yang harus aktif memutuskan apa yang akan dilakukan.
Di Jerman setiap orang harus melakukan segala sesuatunya sendiri dan tidak bisa selalu menggantungkan diri kepada orang lain. Mulai dari memasak, mencuci piring dan cuci pakaian, belanja kebutuhan sehari-hari, dll. semua harus dilakukan sendiri, termasuk mencari informasi-informasi penting dan menyelesikan semua kepentingan, seperti; berurusan dengan segala asuransi, administrasi sekolah dan juga dengan hal-hal lain yang berhubungan dengan peraturan-peraturan administrasi untuk tinggal di Jerman
Selama studi di Jerman, kita akan dipaksa banyak berjalan kaki. Perjalanan dari rumah ke stasiun kereta atau bus, juga dari satu gedung ke gedung kampus lainnya. Bagi yang terbiasa naik mobil ataupun motor, bahkan yang terbiasa kemana-mana diantar sopir, kondisi ini bisa terasa cukup berat.

Memilih UNI atau FH serta Jurusan
Yang seringkali menjadi bahan pertimbangan pertama adalah memilih antara UNI dan FH. Banyak calon mahasiswa yang masih bingung diantara keduanya, dan akhirnya memilih hanya karena mengikuti teman-temannya. Demikian juga dengan proses pemilihan jurusan.
Hal ini seharusnya dihindari karena sebenarnya setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda. Kuliah di UNI menekankan banyak di teori (60%) dan hanya sedikit praktek (40%). Sebaliknya kuliah di FH akan lebih banyak praktek (60%) dibandingkan teori (40%). Sering ada kasus seseorang memaksakan diri masuk ke UNI, padahal setelah beberapa waktu disadari bahwa ia tidak suka dengan teori-teori. Pada akhirnya mahasiswa berpindah ke FH dan tentu saja mahasiswa tersebut kehilangan banyak waktu untuk itu.

Sebaliknya, banyak pula mahasiswa yang memilih jurusan karena ikut-ikutan atau karena jurusan tersebut punya nama yang populer dikalangan mahasiswa Indonesia. Hal demikian juga sangat berbahaya. Kuliah akan memakan waktu bertahun-tahun, sehingga jika seorang mahasiswa tidak dapat menikmati studinya, maka hasilnya tidak akan maksimal atau bahkan terpaksa gagal di tengah jalan.

Oleh karena itu setiap calon mahasiswa harus memperhatikan benar-benar kemana minat, bakat dan kemampuannya, sehingga tidak timbul penyesalan di belakang hari.



Syarat-syarat yang diperlukan untuk belajar di Jerman untuk lulusan sma:
Untuk melamar studi di Jerman, walaupun sekarang sudah banyak universitas dan FH yang menawarkan pengiriman lamaran studi secara online, biasanya masih banyak universitas dan FH yang meminta dokumen-dokumen dikirim per post dari Indonesia ke Jerman, terutama dokumen yang perlu diterjemahkan dan dilegalisir. Alasan untuk pengiriman dokumen yang diterjemahkan dan legalisir, karena universitas dan FH di Jerman sudah berpengalaman beberapa kali mendapatkan lamaran dengan dokumen palsu. Sekarang ini mereka lebih ketat dalam proses lamaran studi, contohnya para calon mahasiswa dari Cina dan Vietnam biasanya diminta untuk melampirkan bukti keaslian dokumen-dokumen yang mereka kirim. bukti keaslian ini hanya bisa dikeluarkan oleh organisasi khusus di negara mereka yang bekerja sama dengan universitas dan FH di Jerman. Untungnya sampai saat ini Indonesia belum diduga sering memalsukan dokumen.
TAHAP-TAHAP UNTUK STUDI DI JERMAN BAGI LULUSAN SMA




Keterangan:
Waktu yang diperlukan, dalam masa persiapan; mencakup mencari informasi, persiapan bahasa, sampai diterima di perguruan tinggi adalah kurang lebih minimal satu tahun. 
Dari skema bagan diatas, dapat disimpulkan bahwa calon mahasiswa dapat menempuh masa pendidikan Studienkolleg baik di Indonesia, maupun di Jerman. Setelah lulus SMA, setelah memenuhi semua persyaratannya, calon mahasiswa dapat mendaftar untuk menempuh Studienkolleg di Indonesia. Pada saat yang bersamaan, dokumen-dokumen yang harus dipersiapkan dapat diterjemahkan.
Setelah melalui masa pendidikan selama dua semester, calon mahasiswa harus mengikuti Feststellungsprüfung (Ujian kualifikasi masuk perguruan tinggi). Setelah lulus ujian tersebut, calon mahasiswa dapat mempersiapkan dokumen-dokumen aplikasi untuk perguruan tinggi yang akan dituju.
Saat ini sebagian besar pengurusan pendaftaran perguruan tinggi di atur oleh uni assist;   http://www.uni-assist.de/index_en.html .
Bagi calon mahasiswa yang mendapat panggilan dari perguruan tinggi yang dituju, dapat mengurus visa di Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta;
Setelah semua dokumen-dokumen keberangkatan, tempat tinggal dan masuk perguruan tinggi selesai, calon mahasiswa bisa mempersiapkan diri untuk menimba ilmu di Jerman.
Bagi calon mahasiswa yang ingin menempuh Studienkolleg di Jerman, dapat mengirimkan semua dokumen-dokumen yang telah diterjemahkan secara lengkap langsung ke perguruan tinggi atau melalui Uni Assist. Setelah mendapatkan panggilan untuk Aufnahmeprüfung (ujian masuk Studienkolleg), calon mahasiswa dapat melaksanakan pengurusan visa di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta dan mempersiapkan keberangkatan.
Jika lulus Aufnahmeprüfung, calon mahasiswa dapat menempuh pendidikan Studienkolleg selama dua semester yang akan ditutup oleh Feststellungsprüfung (Ujian kualifikasi masuk perguruan tinggi) sebelum bisa mendaftar ke perguruan tinggi. Calon mahasiswa hanya dapat mengikuti ujian Feststellungsprüfung tersebut sebanyak dua kali !

Kursus bahasa Jerman
Seluruh perguruan tinggi di Jerman menekankan bahwa kemampuan berbahasa Jerman adalah sangat penting sekali. Karena pentingnya penguasaan bahasa tersebut, kursus bahasa jerman sebaiknya dimulai sejak kelas 2 atau lebih baik lagi kelas 1 SMU. Tujuan dari kursus untuk memperoleh sertifikat bahasa yang disyaratkan masing-masing perguruan tinggi. Syarat minimal Zertifikat Deutsch (sertifikat bahasa Jerman tingkat dasar). Lebih baik lagi jika mempunyai Zentrale Mittelstufenprüfung (sertifikat bahasa Jerman tingkat menengah).
Bahasa Jerman mutlak diperlukan karena komunikasi sehari-hari bisa dikatakan 100% menggunakan Bahasa Jerman. Bahasa Inggris memang bisa digunakan, tetapi bagaimanapun Bahasa Jerman tidak bisa ditinggalkan. Kalaupun seseorang akan mengambil program berbahasa Inggris, tetap saja kepadanya sangat dianjurkan untuk menguasai Bahasa Jerman, paling tidak untuk komunikasi sehari-hari. Tanpa penguasaan Bahasa Jerman yang memadai, kehidupan sehari-hari akan terasa sulit dan dikhawatirkan bisa mempengaruhi prestasi belajar nantinya.

Informasi studi
Bagi calon mahasiswa yang ingin mempersiapkan keperluan untuk studi di Jerman; selama kursus bahasa, disarankan secara paralel mencari informasi mengenai studi yang diminati dan di perguruan tinggi mana saja studi tersebut ditawarkan, selain daripada itu perlu juga mendapatkan informasi mengenai biaya hidup, serta tempat tinggal.

a.       Informasi mengenai jurusan:
Informasi mengenai jurusan dan di perguruan tinggi mana studi tersebut ditawarkan dapat
dilihat pada situs berikut ini:
Situs tersebut menyediakan informasi lengkap mengenai syarat masuk, deadline, bahasa pengantar, dan juga informasi-informasi terkait lainnya.

b.      Biaya hidup di Jerman
Biaya hidup di Jerman saat ini berkisar 600 – 700 euro per bulan (tergantung dengan gaya hidup dan kota tempat tinggal).

c.       Tempat tinggal
Pada umumnya Institusi Pendidikan Tinggi Jerman tidak mengelola secara langsung akomodasi bagi mahasiswa. Calon mahasiswa dapat mencari tempat tinggal melalui papan pengumuman di universitas, di "Studentenwerk" (student service), di kantor perwakilan mahasiswa (perhimpunan mahasiswa, dll), atau di Akademisches Auslandsamt (international office). Mempelajari iklan baris di koran lokal merupakan strategi mencari tempat tinggal yang dapat diandalkan. Bagi mereka yang ingin tinggal di asrama mahasiswa (biaya sewa terjangkau dan disubsidi oleh negara) harus menghubungi Student Service secepatnya. Jika Calon mahasiswa ingin mulai mencari tempat tinggal dari Indonesia, Calon mahasiswa dapat menemukan alamat Studentenwerk (student service) dari situs universitas pilihan Calon mahasiswa dan melakukan pendaftaran online.

Jika Calon mahasiswa memilih untuk tinggal di akomodasi yang dikelola swasta, Calon mahasiswa dapat mencoba agen pencarian flat bersama, seperti "Mitwohnzentrale":

Tinggal di "Wohngemeinschaften" (WG) atau Shared Appartements juga sangat populer di kalangan mahasiswa Jerman:

Calon mahasiswa bisa pula menghubungi organisasi mahasiswa, seperti:

Persiapan dokumen
Jika Calon mahasiswa sudah memutuskan untuk mengambil salah satu bidang di perguruan tinggi tertentu, kunjungi situs perguruan tinggi tersebut untuk memperoleh formulir dan mencari informasi mengenai sertifikat bahasa yang diperlukan, batas akhir pendaftaran, akomodasi serta hal-hal lain terkait pendaftaran. Calon mahasiswa bisa juga menghubungi langsung Akademisches Auslandsamt (International Office) yang mengatur Administrasi dan pendaftaran untuk mahasiswa asing.
Alamat situs universitas dan Akademisches Auslandsamt bisa dilihat di:
Atau dapat pula menghubungi DAAD untuk memperoleh informasi tambahan:

Setelah lulus SMU dokumen yang diperlukan untuk proses pendaftaran bisa diterjemahkan dan dilegalisir. Daftar nama dan alamat penerjemah yang diakui bisa diperoleh di Kedutaan Besar Jerman, bisa juga di-download di :
atau

Dokumen-dokumen yang harus dilengkapi untuk mendaftar ke perguruan tinggi Jerman untuk lulusan SMU pada umumnya adalah:
  • Ijazah bahasa Jerman (tergantung yang diminta perguruan tinggi, apakah ZD atau ZMP)
  • Fotokopi STTB SMU dengan legalisir asli dari sekolah disertai surat pernyataan keaslian ijazah dalam bahasa Inggris (juga dari sekolah).
  • Terjemahan STTB (dalam bahasa Jerman) dan dilegalisir di Kedutaan Jerman
  • Fotokopi rapor kelas tiga dengan legalisir asli dari sekolah
  • Terjemahan rapor kelas tiga (dalam bahasa Jerman) dan dilegalisir di Kedutaan Jerman
  • Fotokopi SKHUN (Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional) dengan legalisir asli dari sekolah
  • Terjemahan SKHUN (dalam bahasa Jerman) dan dilegalisir di Kedutaan Jerman

    Tidak tertutup kemungkinan bahwa perguruan tinggi tertentu meminta persyaratan dokumen yang berbeda.

    Kirimkan dokumen pendaftaran ke perguruan tinggi yang dituju per pos. Harap diperhatikan bahwa berkas harus lengkap dan tiba tepat waktu (jangan melewati deadline).
    Selama menunggu panggilan untuk mengikuti  Aufnahmeprüfung (ujian penerimaan Studienkolleg), manfaatkanlah waktu untuk lebih memantapkan kemampuan bahasa Jerman. Waktu menunggu berkisar tiga bulan.

    Pengurusan Visa Mahasiswa
    Apabila telah menerima surat panggilan, dan memiliki paspor, calon mahasiswa bisa langsung mengurus visa studi di Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, Jakarta.  Tidak diperbolehkan masuk ke Jerman menggunakan visa turis karena tidak dapat diubah menjadi visa studi! Proses pengurusan visa kurang lebih 6 minggu.

    Informasi lebih lanjut mengenai visa studi bisa di lihat di situs Kedutaan Besar Jerman www.jakarta.diplo.de.

     
    Aufnahmeprüfung
    Setelah visa diterbitkan, calon mahasiswa dapat berangkat ke Jerman untuk memenuhi panggilan tes Aufnahmeprüfung (ujian masuk ke Studienkolleg). Yang diuji adalah kemampuan bahasa Jerman untuk memastikan bahwa pelamar dapat mengikuti pelajaran di Studienkolleg. Di beberapa Studienkolleg ujian tersebut ditambah dengan ujian matematika.

    Studienkolleg
    Studienkolleg merupakan kelas persiapan untuk menghadapi Feststellungsprüfung (ujian masuk ke perguruan tinggi Jerman bagi pelamar studi asing). Pelajaran di Studienkolleg menitikberatkan pada disiplin ilmu yang akan diambil di perguruan tinggi, ditambah bahasa Jerman. Studienkolleg biasanya berlangsung selama dua semester (1 tahun). Namun bagi peserta yang memiliki nilai sangat baik pada semester pertama diperbolehkan untuk segera mengikuti Feststellungsprüfung.

Jurusan-Jurusan yang ada dalam Studienkolleg :
  • Kelas T (T-Kurs) untuk bidang teknik, matematika dan IPA kecuali biologi. Mata pelajaran di kelas ini: matematika, fisika, kimia, bahasa Jerman. Setelah dua semester akan menempuh ujian tertulis matematika (termasuk ilmu komputer), fisika atau kimia, bahasa Jerman. 
  • Kelas M (M-Kurs) untuk bidang kedokteran dan biologi. Mata pelajaran di kelas ini: biologi, matematika, fisika, kimia, bahasa Jerman. Setelah dua semester akan menempuh ujian tertulis biologi dan atau kimia, fisika atau matematika, bahasa Jerman. 
  • Kelas W (W-Kurs) untuk jurusan ekonomi dan ilmu sosial. Mata pelajaran di kelas ini: matematika dan ilmu komputer, ekonomi atau bahasa Inggris, ilmu sosial, bahasa Jerman. Setelah dua semester akan menempuh ujian tertulis matematika, ekonomi, bahasa Jerman. 
  • Kelas G (G-Kurs) untuk bidang ilmu humaniora, seni, sastra, dan bahasa Jerman. Mata pelajaran di kelas ini: sejarah, ilmu sosial, sastra Jerman atau bahasa Inggris dan bahasa Jerman. Setelah dua semester akan menempuh ujian tertulis bahasa Jerman, sastra Jerman, ilmu sosial/geografi. 
  • Kelas S (S-Kurs) untuk ilmu bahasa kecuali bahasa Jerman. Mata pelajaran di kelas ini: sejarah, bahasa Jerman, bahasa asing kedua, bahasa asing ketiga atau ilmu sosial atau sastra Jerman. Setelah dua semester akan menempuh ujian tertulis: bahasa Jerman, bahasa asing kedua, sejarah atau ilmu sosial atau sastra Jerman.
Selain jurusan-jurusan tersebut diatas, terdapat pula beberapa jurusan khusus diperuntukan untuk calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan di FH :
  • Kelas TI (TI-Kurs) untuk bidang ilmu-ilmu khusus Teknik dan Keinsinyuran.  Mata pelajaran di kelas ini: matematika, fisika, kimia, Media Teknologi, Teknik Sipil, Ekologi dan Perlindungan Lingkungan, bahasa Jerman. 
  • Kelas WW (WW-Kurs) untuk bidang ilmu-ilmu khusus Ekonomi dan Bisnis.  Mata pelajaran di kelas ini diantaranya: matematika dan ilmu komputer, ekonomi atau bahasa Inggris, manajemen Bisnis, Kebudayaan dan Manajemen, bahasa Jerman. 
  • Kelas GD (GD-Kurs) Untuk persiapan jurusan-jurusan dibidang desain, interior design, Multimedia, dll.  Mata pelajaran di kelas ini diantaranya: Bahasa Jerman, matematika, desain, Fisika, Computer Aided Design, Bahasa Inggris, ilmu komputer 
  • Kelas SW (SW-Kurs) Untuk persiapan Studienkolleg jurusan-jurusan penerjemahan. Mata pelajaran di kelas ini diantaranya: Bahasa Jerman, Bahasa Asing ke-2 (Bahasa Inggris atau Perancis untuk tingkat mahir), Bahasa Asing ke-3 (Bahasa Inggris, Perancis, atau Spanyol), tekhnologi informasi dan Informatik
Informasi lebih lengkap mengenai Studienkolleg bisa dilihat melalui www.studienkollegs.de
 
Feststellungsprüfung
Feststellungsprüfung (ujian masuk ke perguruan tinggi Jerman bagi pelamar studi asing) meliputi tes tertulis dan lisan. Bahasa Jerman merupakan mata ujian wajib bagi semua pelamar studi. Pemegang salah satu dari sertifikat dibawah ini dapat dibebaskan dari keharusan mengikuti ujian bahasa Jerman pada Feststellungsprüfung:
  • Level II Language Certificate yang dikeluarkan oleh Conference of Ministers of Education and Cultural Affairs (KMK)
  • Senior Secondary Test Certificate yang dikeluarkan oleh Goethe Institut
  • Major or Minor Language Certificate yang dikeluarkan oleh Goethe Institut
  • Sertifikat DSH (Deutsche Sprachprüfung für den Hochschulzugang ausländischer Studienbewerber)
Selain bahasa Jerman, pada tes tertulis juga diuji dua mata pelajaran wajib lainnya yang relevan dengan fokus akademis pelamar studi. Semua mata pelajaran yang dipelajari di Studienkolleg kemungkinan akan diujikan saat tes lisan.
Keterangan mengenai pengakuan ijazah dan gelar juga dapat dilihat melalui situs www.daad.de atau www.anabin.de.

Studienkolleg di Jakarta
Saat ini telah dibuka Studienkolleg di Jakarta sehingga Calon mahasiswa dapat mengambil kelas persiapan di sini. Informasi lebih lanjut silakan hubungi:
Yayasan Indonesia-Jerman
Grand Wijaya Center, Blok F/9 Jalan Wijaya II, Jakarta 12160
Tel.: 021-7394788. Fax: 021-7260080
Email: indgerma@cbn.net.id
Homepage: www.studienkolleg-indonesia.d

Informasi saat tiba di jerman:
a.       Langkah pertama yang harus dilakukan setibanya di Jerman (sampai dengan jangka waktu 14 hari sejak kedatangan) adalah mendaftarkan diri dan juga melaporkan alamat tempat tinggal di Jerman atau yang biasa disebut Anmeldebestätigung. Oleh karena itu sangatlah penting bagi calon mahasiswa untuk memiliki alamat tinggal, walaupun masih sementara menumpang tinggal di rumah teman. Jika berencana akan pindah alamat, jangan lupa pula melaporkan alamat barunya!
Tempat melapor diri adalah: Bürgeramt (kantor kecamatan yang menangani urusan catatan sipil dsb.).  Biasanya Bürgeramt ini berlokasi tidak jauh dari Rathaus (balai kota) setempat. Masing-masing Bürgeramt memiliki waktu pelayanan yang berbeda setiap harinya, oleh karena itu sebaiknya cek terlebih dahulu melalui websitenya masing-masing.

Bagi yang nanti akan tinggal di kota Berlin, tautan berikut ini dapat dicoba untuk memperoleh informasi seperti untuk melaporkan tempat tinggal dan lain-lain.
http://service.berlin.de/dienstleistung/120686/

Tergantung dari kota tempat tinggal, berikut ini adalah beberapa persyaratan umum untuk melapor diri ke Bürgeramt:
  1. Mengisi formulir. Formulir ini bisa didapatkan langsung di Bürgeramt.  Dapat diminta langsung kepada petugas disana bahwa kita ingin mendaftarkan diri dan meminta formulirnya.
  2. Membawa kontrak tempat tinggal atau surat pernyataan yang membuktikan bahwa kita tinggal disebuah tempat, lengkap dengan alamatnya. Surat ini bisa didapatkan dari pemilik rumah atau Landlord tempat kita tinggal. Bagi calon mahasiswa yang sedang mengambil kursus bahasa dan mendapatkan akomodasi dari tempat kurus bahasa, dapat langsung meminta surat pernyataan ini di bagian administrasi tempat mengambil kursus.
  3. Membawa Paspor.
  4. Mengambil nomor antrian. Setelah mengisi formulir, selanjutnya menunggu sampai nomor antrian dipanggil.
  5. Pada saat menghadap, petugas Bürgeramt akan bertanya „Apakah anda pernah mendaftarkan diri di kota lainnya di Jerman" dan setelah itu si petugas akan memasukkan data sesuai dengan formulir dan paspor. Lalu petugas menjelaskan bahwa apabila suatu saat nanti kita akan kembali ke Indonesia dan tidak kembali lagi ke Jerman maka diharuskan untuk melapor kembali (Abmelden).
  6. Petugas akan memberikan selembar kertas bernama Anmeldebestätigung (surat yang menyatakan bahwa kita sudah melaporkan diri). Selamat! Akhirnya saya sudah resmi terdaftar di salah satu kota di Jerman

     
b.      Anmeldebestätigung ini sebaiknya dibawa kemanapun kita pergi layaknya membawa paspor. Dengan dokumen tersebut calon mahasiswa juga dapat menyelesaikan urusan-urusan administrasi lainnya, seperti, pembelian nomor telepon provider lokal dengan kontrak atau registrasi pemasangan internet di rumah dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan surat menyurat.

 
c.       Langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah lapor diri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) atau di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

Berdasarkan masukan dari beberapa orang Diaspora Indonesia di Jerman yang telah mengenyam pendidikan di Jerman dan juga pernah bekerja di berbagai perusahaan Jerman ternama, dapat disimpulkan;
    1. Penguasaan Bahasa adalah kunci suksesnya. Usahakan calon mahasiswa bisa berbahasa Jerman minimal level B2 dan TOEFL B. Inggris 570. Jika ada waktu senggang selama kuliah maka ambilah kursus bahasa baik Jerman maupun Inggris di Universitas tempat mahasiswa kuliah yang biasanya gratis.
    2. Fokuslah pada kuliah untuk mencapai nilai tinggi sehingga bisa praktikum di sebuah perusahaan Jerman dan mahasiswa sangat mungkin setelah lulus bisa langsung bekerja di perusahaan Jerman atau di perguruan tinggi tempat studi.
    3. Pilihlah jurusan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan di tanah air. Kuliah di universitas manapun di Jerman itu sama saja yang penting bisa lulus serta jika ingin pulang ke tanah air maka segera hubungi ZAV (Zentrale Auslands- und Fachvermittlung) atau WUSKI (World University Service Komite Indonesia) agar bisa langsung bekerja saat tiba di tanah air.
Link:      WUSKI  : http://www.wuski.or.id/cms/index.php
:http://www.arbeitsagentur.de/web/content/DE/service/Ueberuns/WeitereDienststellen/ZentraleAuslandsundFachvermittlung/index.htm

Kualitas Universitas di Jerman itu pada umumnya sama bagusnya untuk berbagai jurusan. Jadi, pertanyaan universitas mana yang paling bagus atau terbaik itu adalah pertanyaan yang sangat kurang relevan. Memang tetap ada perbedaan kualitas antara jurusan A di Univ X dengan jurusan A di Univ Y, tapi itu bukan faktor yang relevan untuk dipertimbangkan secara serius karena perbedaan kualitasanya tetap relatif kecil.
Ingat ini yang terpenting:  diterima dan mampu lulus! dan jangan menganggap remeh masalah bisa lulus kuliah di Jerman. Pendidikan di Jerman itu amat keras dan rasionalis dingin. Untuk bisa lulus ujian, calon mahasiswa harus memenuhi standard lulus yaitu bisa menjawab 65% dari soal! Artinya, skor dalam ujian harus minimal 65% baru bisa diluluskan oleh Professor. Jika 3 kali tidak lulus pada mata kuliah yang sama maka mahasiswa akan di-D.O tanpa ampun!


Berapa jumlah Institusi Pendidikan Tinggi yang ada di Jerman?
Di Jerman ada lebih dari 350 perguruan tinggi negeri dan swasta yang diakui di 175 lokasi dengan lebih dari 15 000 program. Perguruan-perguruan Tinggi ini pada prinsipnya memiliki peringkat kualitas yang sama, tetapi masing-masing memiliki kekuatan sendiri, selain daripada itu dasarnya semua Profesor dan dosen berkualifikasi akademis tinggi dan mahasiswa akan mendapatkan hasil yang mengacu pada kualitas tinggi. Jumlah total mahasiswa di perguruan-perguruan tinggi Jerman hampir 2 Juta orang.
Universitas dibangun atas prinsip "kesatuan antara penelitian dan pengajaran" dan memiliki reputasi internasional yang baik. Dalam kapasitasnya sebagai universitas yang modern, universitas mengkombinasikan riset murni dan terapan. Perjanjian kerjasama lintas disiplin ilmu dengan lembaga kerjasama multinasional dan institusi penelitian sudah biasa dilakukan. Hal ini akan memperkuat daya saing lulusan universitas.  Universitas-universitas yang dapat dipilih untuk melakukan studi di Jerman ini termasuk Universitas Teknik, Sekolah Tinggi Teologi, Perguruan Tinggi Komprehensif, Sekolah Tinggi Pedagogik,
Jumlah Fachhochschule (FH) atau University of Applied Science di Jerman cukup banyak (kurang lebih sekitar 154 Fachhochschule).  FH memberikan pelatihan akademis profesional yang berkualitas tinggi bagi mereka yang tidak mengejar karir dalam ilmu murni. Di samping penyampaian teori, FH juga menitikberatkan praktek yang dilakukan mahasiswa FH di perusahaan atau organisasi pelayanan sosial.  Selain daripada itu terdapat pula Lebih dari 52 Sekolah Tinggi Musik, Seni dan Film


Informasi lebih dalam mengenai status perguruan tinggi di Jerman dapat di lihat di situs ini: www.university-ranking.de .  Hasil urutan ranking di dalam website ini tidak begitu saja menciptakan total capaian, melainkan menghasilkan ranking multi dimensi berdasarkan bermacam-macam kriteria, seperti 'opini mahasiswa', 'tip professor', 'sarana dan fasilitas'. Seluruh kriteria tersebut pada akhirnya dapat menciptakan gambaran mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing institusi pendidikan tinggi.
Menurut survey yang diselenggarakan oleh CHE Ranking (Centrum für Hochschulentwicklung) dibawah ini adalah beberapa contoh Universitas dan Fachhochschule unggulan :


UNIVERSITAS
FACHHOCHSCHULE
MATA PELAJARAN


Keguruan
Freie Universität Berlin

Electrical and Information Engineering
Technische Universität Dresden

Teknik Sipil
Technische Universität Dresden

Kimia
Uni Rostock

Business Computing

FH Bielefeld
Commercial/Business Law

Hochschule Aschaffenburg
Bisnis Administrasi

FH Münster


Informasi bagi Lulusan S1
Dalam Perjanjian Bologna 1999, salah satu isinya adalah semua negara EU akan mengkonversi sistem pendidikan tingginya menjadi 3 jenjang, yaitu Bachelor-Master-Doktor. Disepakati pula bahwa Bachelor (dengan waktu tempuh 3-4 tahun) adalah gelar kesatjanaan pertama yang diberikan oleh Universitas, dimana pemilik gelar tersebut diyakini telah siap memasuki dunia kerja. Program pendidikan Master adalah pendidikan lanjutan setelah bachelor dan diberikan selama 2 tahun.
Berdasarkan kesepakatan Bologna 1999 tersebut, UNI dan FH di Jerman lambat laun memulai mengubah sistem lamanya, Diplom-Doktor ke sistem baru Bachelor-Master-Doktor. Menurut perencanaannya, paling lambat tahun 2010 semua UNI dan FH di Jerman harus sudah mengadopsi sistem Bachelor-Master-Doktor secara keseluruhan. Di Freie Universität Berlin dan Humboldt Universität zu Berlin bahkan sistem ini sudah akan diadopsi penuh sejak tahun 2007.
Bagi lulusan Sarjana dari Indonesia, beberapa informasi berikut sangat penting untuk diperhatikan, diantaranya:
  1. Persyaratan Bahasa
Sekali lagi ditekankan, bahwa Bahasa Jerman mutlak diperlukan karena komunikasi sehari-hari bisa dikatakan 100% menggunakan Bahasa Jerman. Bahasa Inggris memang bisa digunakan, tetapi bagaimanapun Bahasa Jerman tidak bisa ditinggalkan, paling tidak untuk berkomunikasi sehari-hari. Tanpa penguasaan Bahasa Jerman yang memadai, kehidupan sehari-hari akan terasa sulit dan dikhawatirkan bisa mempengaruhi prestasi belajar nantinya.
  1. Proses Annerkennung
Anerkennung adalah proses persamaan Ijazah Indonesia dengan Jerman. Tidak ada patokan pasti untuk itu, karena setiap universitas memiliki otonomi dan kewenangan sendiri-sendiri. Hasilnya akan sangat tergantung dari prestasi nilai, universitas asal tempat calon mahasiswa memperoleh gelar kesarjanaan tersebut dan universitas mana yang akan dituju untuk melanjutkan belajar. Akan tetapi biasanya sarjana S1 Indonesia akan disetarakan dengan Vordiplom Jerman, dan kepadanya langsung bisa mengikuti pendidikan Diplom mulai semester 5 atau 6. Beberapa universitas Jerman bahkan memberikan kesempatan kepada sang calon untuk mengikuti 2-3 mata ujian dan kalau lulus langsung disetarakan dengan Diplom Jerman.
  1. Memilih Diplom atau Master
Bagi calon mahasiswa yang telah memiliki gelar S1 dari Indonesia, maka kepadanya ada pilihan untuk memilih Diplom atau Master. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Berbeda dengan di Indonesia dan sistem 3 jenjang (Sarjana-Magister-Doktor), sampai saat ini Jerman masih ada yang menganut pendidikan tinggi dengan dua jenjang, yaitu Diplom (Dipl.) dan Doktor (Dr).
Dalam jenjang Diplom ini, pada tahun-tahun pertama mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian mata kuliah dasar (dikenal dengan nama Grundstudium). Setelah menyelesaikan semua mata kuliah di Grundstudium mahasiswa diberi sertifikat Vordiplom, akan tetapi sertifikat ini bukanlah gelar kesarjanaan. Setelah mendapatkan Vordiplom, barulah mahasiswa diijinkan mengambil mata kuliah keahlian pada level yang lebih tinggi (dikenal dengan Hauptstudium). Setelah menyelesaikan semua mata kuliah Hauptstudium,  mahasiswa bisa menulis tugas akhir (dikenal dengan nama Diplomarbeit) sebagai syarat untuk mendapatkan titel Diplom. Jadi, Diplom adalah gelar resmi pertama yang diperoleh setelah seseorang menyelesaikan studinya di UNI atau FH.
  1. Beberapa perbedaan Diplom UNI dan Diplom FH:
    1. Diplom FH bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih 4,5 tahun sedangkan Diplom UNI baru bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih 5 tahun.
    2. Diplom FH memiliki muatan terapan yang lebih besar (60% perkuliahan) dibandingkan dengan Diplom UNI (40% perkuliahan).
    3. Diplom FH tidak dirancang sepenuhnya untuk melanjutkan studi ke jenjang Doktor. Apabila pemegang Diplom FH ingin melanjutkan ke program Doktor, maka yang bersangkutan harus mengikuti proses persamaan terlebih dahulu. Dalam tahap ini, mahasiswa diwajibkan mengikuti serangkaian mata kuliah pada level Hauptstudium. Bisa juga ia mengikuti program Master lagi sebelum melanjutkan ke program Doktor. Sebaliknya, pemilik gelar Diplom UNI bisa langsung melanjutkan studi ke jenjang Doktor. Selain itu program Diplom 100% masih menggunakan Bahasa Jerman sehingga tingkat kesulitan bahasa bisa dikatakan sangat tinggi.
  2. Beberapa keuntungan lain dari Program Master, diantaranya:
    • Sarjana S1 Indonesia dapat disetarakan dengan Bachelor dari Negara lainnya, sehingga ada peluang yang cukup tinggi untuk bisa langsung masuk ke jenjang Master. Oleh karena itu, dalam 2 tahun, gelar Master sudah bisa diperoleh.
    • Gelar Master Jerman bisa langsung disetarakan dengan Magister (S2) Indonesia
    • Banyak program Master di Jerman yang diberikan dalam Bahasa Inggris, atau minimal kombinasi antara Bahasa Inggris dan Jerman, sehingga tingkat kesulitan bahasa bisa dikatakan sedikit lebih kecil.
    • Lulusan Master (khususnya dari UNI) juga bisa langsung melanjutkan ke jenjang doktor di Jerman sebagaimana lulusan Diplom. Selain itu, lulusan Master juga bisa melanjutkan ke program doktor di Indonesia maupun Negara-negara lainnya.

      Oleh karena itu bagi para mahasiswa yang nantinya berencana akan pulang ke tanah air setelah lulus atau ingin terus melanjutkan studi ke jenjang doktor, mungkin program Master ini bisa lebih disarankan.



       Informasi bagi Lulusan S2 yang akan melanjutkan ke Program Doktor

      Bagi lulusan Magister (S2) Indonesia yang ingin melanjutkan program Doktor, informasi-informasi penting berikut barangkali bisa sangat membantu:  
  1. Persyaratan Bahasa.
Bahasa Jerman mutlak diperlukan karena komunikasi sehari-hari bisa dikatakan 100% menggunakan Bahasa Jerman. Bahasa Inggris memang bisa digunakan, tetapi bagaimanapun Bahasa Jerman tidak bisa ditinggalkan. Disertasi doktor di beberapa universitas dapat juga ditulis dalam Bahasa Inggris, tetapi masih banyak juga yang meminta untuk ditulis dalam Bahasa Jerman. Selain daripada itu, banyak pula professor yang lebih senang kalau doktorandnya dapat menulis disertasi dalam Bahasa Jerman, karena proses pembimbingan dan koreksi disertasi bisa berjalan lebih baik. Banyak pula institut yang melaksanakan seminar-seminar secara reguler dan sebagian besar kuliah tersebut disajikan dalam Bahasa Jerman. Oleh karena itu, kemampuan Bahasa Jerman sangat sekali diperlukan untuk bisa mengikuti jalannya seminar.   
  1. Proses Annerkennung.
Annerkennung adalah proses persamaan Ijazah Indonesia dengan Jerman. Sampai saat ini, sarjana S2 Indonesia disetarakan dengan Diplom Jerman sehingga bisa langsung melanjut ke program doktor. Akan tetapi banyak pula universitas yang memberikan persyaratan, bahwa pemegang gelar S2 dari Indonesia untuk mengikuti proses Annerkennung dengan mengikuti 2-3 mata ujian dan jika lulus, bisa melanjutkan ke program Doktor. Bagi calon doktorand yang gelar S1 dan S2-nya diperoleh dari jurusan yang berbeda, maka proses Annerkennung akan jauh lebih rumit dan memakan waktu. banyak calon doktorand yang akhirnya tidak sabar dan memilih mengundurkan diri dan melanjutkan program doktor di negara lain.    
  1. Program Doktor Jerman dan Indonesia.
Ada perbedaan mendasar antara pendidikan doktor di Jerman dan di Indonesia. Di Indonesia pendidikan doktor pada umumnya dimulai dengan proses perkuliahan selama 3-4 semester dan setelah itu mahasiswa diwajibkan menempuh ujian prelim/preliminary. Setelah lulus ujian tersebut barulah calon doktorand bisa memulai melakukan penelitian untuk disertasinya. Sebaliknya, pendidikan doktor di Jerman tidak mewajibkan mahasiswanya untuk mengikuti perkuliahan secara regular tetapi langsung melakukan penelitian. Penelitian telah bisa dilakukan sejak dia terdaftar sebagai mahasiswa program doktor. Mahasiswa pun dipersilahkan untuk mengikuti perkuliahan apa saja dan dimana saja sesuai dengan kebutuhannya. Bisa saja seorang mahasiswa mengambil perkuliahan di universitas lain atau bahkan di Negara lain.    
  1. Tips Memilih Universitas.
Perlu diketahui bahwa hampir semua universitas di Jerman adalah Universitas Negeri yang dijamin oleh pemerintah, sehingga kualitas antar perguruan tinggi bisa dikatakan sangat merata. Keunggulan suatu institusi tidak tergantung oleh universitasnya, tetapi lebih ditentukan oleh Jurusan (Lehrstuhl) beserta professor dan para stafnya. Kualitas tiap-tiap jurusan bisa dilihat dari publikasi masing-masing. Semakin banyak publikasi, maka kualitasnya akan semakin bagus. Jika ingin mendapatkan referensi lebih dalam mengenai  peringkat Universitas di Jerman, bisa dilihat di www.che.de.  Selain itu ada kepercayaan yang diyakini oleh sebagian orang bahwa universitas di wilayah selatan lebih hebat dan karenanya lebih sulit untuk masuk kesana. Hal ini juga sama sekali tidak benar. Fakta menunjukkan bahwa baik di wilayah selatan maupun utara, banyak universitas yang masuk peringkat utama. Banyak pula doktorand asal Indonesia yang lebih mudah masuk ke dan lulus dari universitas bagian selatan dibandingkan dengan universitas bagian utara.
  1. Mencari kontak Professor.
Untuk memilih institusi dan professor calon pembimbing (Doktorvater), sangat disarankan setiap calon doktorand untuk memanfaatkan fasilitas internet, karena semua informasi terkini dari setiap institusi dapat didapatkan disana. Selain itu, sangat disarankan untuk memilih pembimbing yang pernah membimbing orang Indonesia (atau minimal orang asing) karena diharapkan mereka lebih bisa mengerti kesulitan-kesulitan mahasiswa asing. Karena itu, menjalin kontak dengan doktorand dari Indonesia yang ada di Jerman atau dengan alumni-alumni Jerman juga sangat dianjurkan.    
  1. Tips sekilas bagaimana menulis disertasi.
Menulis disertasi bukanlah pekerjaan yang mudah, karena disertasi haruslah memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Ada dua pandangan utama yang dapat dijadikan landasan pemikiran;
a.       penelitian disertasi adalah merupakan penelitian yang bisa disebut bergengsi atau sebuah "breakthrough" dan memang seharusnya menghasilkan sesuatu yang penting untuk ilmu pengetahuan. Akan tetapi pada kenyataannya hanya sedikit sekali disertasi yang menghasilkan sesuatu yang berarti.

b.      Kedua, yang banyak dijumpai pada sebagian disertasi yang ada, penelitian disertasi adalah kumpulan dari tiga sampai empat penelitian dalam satu kesatuan, yang masing-masing bisa menghasilkan artikel setara satu paper pada journal ilmiah. Oleh karenanya, satu disertasi kira-kira setara dengan 3 – 4 paper journal yang kemudian digabungkan satu sama lain menjadi satu kesatuan.
Perkembangan dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa pandangan kedua lah yang lebih berkembang di kalangan ilmuwan. Karenanya, pendidikan doktor adalah jenjang pendidikan untuk mempersiapkan seorang akademis masuk ke dunia riset.  Untuk bisa menulis disertasi, pada tahap pertama calon doktorand harus memutuskan terlebih dahulu tema apa yang akan diteliti. Tahap ini sangat penting, karena disini mahasiswa harus bisa merumuskan permasalahan yang akan dipecahkan, serta menemukan metodologi terbaik yang cocok dibahas. Keberhasilan pada tahap ini dipandang sangat penting bagi tahap-tahap selanjutnya, karena umumnya, sekitar 40% dari penelitian dalam disertasi tersebut akan bisa secara effisien diselesaikan.

  1. Publikasi.
Selama menempuh program doktor, semua mahasiswa diwajibkan untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya melalui berbagai media. Publikasi yang rutin dilakukan adalah seminar di lingkungan sendiri dengan melakukan presentasi rutin setiap semester. Dalam kesempatan ini, mahasiswa akan mendapatkan masukan-masukan dari professor-professor, assisten professor atau doktorand lain dalam satu institusi. Selain itu sangat disarankan pula kepada setiap doktorand untuk mempublikasikannya dalam konferensi-konferensi atau seminar-seminar nasional dan internasional dan juga mempublikasikannya di journal-journal ilmiah. Publikasi pada konferensi serta journal internasional memang tidak diharuskan, tetapi hal ini akan sangat membantu dalam proses kelulusan.


 Source : Kemlu.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar