Budaya Trinkgeld

 
Foto: Trinkgeld © Octafiandri Hodir

Apa yang ada dalam pikirkan Anda ketika mendengar kata “Trinkgeld”?

Memang asing di telinga kita, tetapi mungkin ada sebagian dari pembaca yang sudah pernah mendengar istilah tersebut. Saya sendiri ketika pertama kali mendengarnya sempat menebak-nebak mungkin Trinkgeld adalah pajak minuman, ternyata tebakan saya salah.

Trinkgeld tidak lain adalah uang tip yang biasa kita berikan sebagai tanda terimakasih ataupun tanda kepuasan pelanggan atas jasa maupun produk yang diberikan di hotel, tukang cukur rambut, restoran, bar, café ataupun bidang jasa lainnya di Jerman.

 
Foto: Menu Favorite Findri © Octafiandri Hodir

Jumlah Trinkgeld yang diberikan di rumah makan di Jerman tidak terlalu besar dan masih dalam hitungan wajar bila dibandingkan dengan Amerika. Salah seorang kerabat saya dari New York mengatakan bahwa Trinkgeld yang diberikan di New York bisa mencapai 30% dari jumlah tagihan keseluruhan. Sedangkan di Jerman pada umumnya hanya sekitar 5-10% saja. Memberikan Trinkgeld di Jerman juga tidak bersifat wajib, semuanya kembali kepada kepuasan konsumen terhadap pelayanan yang diberikan.

Saya sendiri tidak memiliki hitungan pasti seberapa besar Trinkgeld yang harus saya berikan, misalnya ketika saya pergi ke sebuah bar dan memesan 1 botol bir seharga 3.20 Euro, maka saya membayarnya 3.50 Euro (30 Cent sebagai Trinkgeld).

Contoh lainnya ketika saya makan di sebuah restoran dengan total keseluruan tagihan saya sebesar 10 Euro, biasanya saya akan membayar sebesar 11 Euro (1 Euro sebagai Trinkgeld). Sebetulnya saya simpel saja dalam memberikan Trinkgeld, apabila tagihan di bawah 10 Euro maka Trinkgeld yang saya berikan sebesar 1 Euro.

 
Foto: Warung Makan Cepat Saji di Berlin © Octafiandri Hodir

Lain halnya dengan rumah makan cepat saji. Biasanya pelanggan tidak akan memberikan Trinkgeld di rumah makan cepat saji, karena banyak yang beranggapan bahwa restoran tersebut hanya memberikan pelayanan berupa makanan dan minuman yang mereka jual.

Cara memberikan Trinkgeld di Jerman hampir sama dengan di Indonesia, yaitu kita bisa menyelipkan Trinkgeld ke dalam map tagihan. Bedanya ada banyak juga rumah makan/restoran, yang mempunyai pelayan yang akan menghampiri kita sambil membawa struk tagihan dari kasir. Uniknya adalah para pelayan tersebut memiliki sebuah dompet besar yang berisi uang kembalian, sehingga kita tidak perlu menunggu lama dan mereka pun tidak perlu repot-repot kembali ke kasir untuk mengambil uang kembalian.

Jika kita tidak sendiri maka sang pelayan akan bertanya terlebih dahulu “Zusammen oder getrennt?“ yang artinya “Apakah tagihannya akan dibayar digabung atau masing-masing”? Di sinilah saat yang tepat untuk memberikan Trinkgeld dan mengucapkan terimakasih.

-Findri-

Source : http://blog.goethe.de/lajuman/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar