Foto: Goethe-Institut/Sonja Tobias
Setiap negara bagian di Jerman mempunyai kebijakan mengenai sistem sekolahnya masing-masing, artinya setiap negara bagian mempunyai sistem sekolah yang berbeda-beda.
Secara umum, wajib belajar 9 tahun diberlakukan untuk anak-anak yang berusia antara 5-7 tahun ke atas, kebijakan ini juga berlaku bagi anak-anak imigran dan juga anak-anak berkebutuhan khusus. Tahun ajaran baru biasanya dimulai setelah libur panjang musim panas, yaitu sekitar bulan Agustus.
Siswa dapat bersekolah gratis di sekolah-sekolah negeri di Jerman, tetapi orangtua masih harus membayar untuk buku sekolah. Selain itu juga, ada sekolah swasta dan sekolah internasional yang menerapkan tarif belajar. Siswa tidak diwajibkan untuk mengenakan seragam, kecuali di beberapa sekolah swasta.
Foto: Goethe-Institut/Bernhard Ludewig
Sekolah Dasar
Sekolah dasar berlangsung empat tahun (kelas 1-4). Hanya di negara bagian Berlin dan Brandenburg berlangsung hingga enam tahun (kelas 1-6). Di kelas empat, sekolah dalam hal ini guru, akan memberikan anjuran kepada siswa berdasarkan hasil belajarnya untuk melanjutkan ke sekolah mana.
Di jenjang usia yang masih muda ini, anak dan orangtua harus mengambil keputusan penting, yang akan menentukan masa depan anak, seperti, apakah nanti bisa melanjutkan studi ke universitas atau tidak, ataupun bidang pekerjaan apa yang akan ditekuninya.
Sekolah Menengah
Ada dua jenis sekolah menengah di Jerman. Yaitu Hauptschule dan Realschule.
Hauptschule berlangsung dari kelas 5 sampai 9/10. Di sini siswa tidak hanya mempelajari mata pelajaran reguler, seperti bahasa Jerman, matematika, dan IPA, tetapi juga belajar tentang kebutuhan praktis, seperti misalnya pengetahuan tentang mesin dan perkayuan.
Lulusan dari Hauptschule bisa langsung mengikuti duale Ausbildung. Di duale Ausbildung siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga magang di perusahaan, dan tentunya mendapatkan gaji. Di Ausbildung terdapat berbagai keahlian yang dapat dipelajari, seperti tentang pembukuan, tata rambut, mesin, perbankan, dan lain-lain. Berbeda dengan di Indonesia, yang hampir semua keahlian dipelajari di universitas, tetapi di Jerman ada beberapa keahlian yang dapat dipelajari di Ausbildung.
Realschule berlangsung dari kelas 5 sampai 10. Di Realschule siswa tidak hanya mempelajari mata pelajaran reguler, tetapi juga keterampilan lain seperti cara mengetik dengan sepuluh jari, ataupun pembukuan. Lulusan dari Realschule pun bisa masuk ke duale Ausbildung ataupun melanjutkan ke Gymnasium.
Sekolah Dasar
Sekolah dasar berlangsung empat tahun (kelas 1-4). Hanya di negara bagian Berlin dan Brandenburg berlangsung hingga enam tahun (kelas 1-6). Di kelas empat, sekolah dalam hal ini guru, akan memberikan anjuran kepada siswa berdasarkan hasil belajarnya untuk melanjutkan ke sekolah mana.
Di jenjang usia yang masih muda ini, anak dan orangtua harus mengambil keputusan penting, yang akan menentukan masa depan anak, seperti, apakah nanti bisa melanjutkan studi ke universitas atau tidak, ataupun bidang pekerjaan apa yang akan ditekuninya.
Sekolah Menengah
Ada dua jenis sekolah menengah di Jerman. Yaitu Hauptschule dan Realschule.
Hauptschule berlangsung dari kelas 5 sampai 9/10. Di sini siswa tidak hanya mempelajari mata pelajaran reguler, seperti bahasa Jerman, matematika, dan IPA, tetapi juga belajar tentang kebutuhan praktis, seperti misalnya pengetahuan tentang mesin dan perkayuan.
Lulusan dari Hauptschule bisa langsung mengikuti duale Ausbildung. Di duale Ausbildung siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga magang di perusahaan, dan tentunya mendapatkan gaji. Di Ausbildung terdapat berbagai keahlian yang dapat dipelajari, seperti tentang pembukuan, tata rambut, mesin, perbankan, dan lain-lain. Berbeda dengan di Indonesia, yang hampir semua keahlian dipelajari di universitas, tetapi di Jerman ada beberapa keahlian yang dapat dipelajari di Ausbildung.
Realschule berlangsung dari kelas 5 sampai 10. Di Realschule siswa tidak hanya mempelajari mata pelajaran reguler, tetapi juga keterampilan lain seperti cara mengetik dengan sepuluh jari, ataupun pembukuan. Lulusan dari Realschule pun bisa masuk ke duale Ausbildung ataupun melanjutkan ke Gymnasium.
Foto: Goethe-Institut/Bernhard Ludewig
Gymnasium
Gymnasium berlangsung antara 8 atau 9 tahun (kelas 5-12/13). Di akhir tahun dari Gymnasium akan ada tes yang bernama Abitur. Abitur dibutuhkan sebagai syarat kuliah di universitas. Lulusan Abitur juga mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Berufschule.
Gesamtschule (Sekolah Campuran)
Di sekolah ini, siswa dari Hauptschule, Realschule, dan Gymnasium bersekolah di bawah atap yang sama. Pada akhir tahun pelajaran, siswa juga bisa membuat Abitur, yang menjadi salah satu kunci untuk masuk ke universitas.
Seperti yang telah disebutkan di atas. Setiap negara bagian memiliki sistem sekolah yang berbeda-beda. Bahkan di beberapa negara bagian, juga terdapat ragam alternatif sekolah lainnya.
Source : http://blog.goethe.de/lajuman/
Gymnasium
Gymnasium berlangsung antara 8 atau 9 tahun (kelas 5-12/13). Di akhir tahun dari Gymnasium akan ada tes yang bernama Abitur. Abitur dibutuhkan sebagai syarat kuliah di universitas. Lulusan Abitur juga mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Berufschule.
Gesamtschule (Sekolah Campuran)
Di sekolah ini, siswa dari Hauptschule, Realschule, dan Gymnasium bersekolah di bawah atap yang sama. Pada akhir tahun pelajaran, siswa juga bisa membuat Abitur, yang menjadi salah satu kunci untuk masuk ke universitas.
Seperti yang telah disebutkan di atas. Setiap negara bagian memiliki sistem sekolah yang berbeda-beda. Bahkan di beberapa negara bagian, juga terdapat ragam alternatif sekolah lainnya.
Source : http://blog.goethe.de/lajuman/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar