Augustus Schloß, Brühl ©Wilton Djaya
Akan selalu ada yang istimewa atau kejutan tak terduga ketika kita belajar bahasa asing langsung di negara asal bahasa tersebut dituturkan. Selain belajar dan berkenalan langsung dengan budayanya, kesempatan berinteraksi langsung dengan penduduk setempat adalah keuntungan lainnya. Peluang inilah yang saya dapatkan di musim panas tahun lalu.
Saat itu saya memperdalam kemampuan bahasa Jerman di Goethe-Institut Bonn. Suasana kota kecil di tepi sungai Rhein dan dekat dengan beberapa kota seperti Amsterdam, Brussel dan Luxemburg yang bisa dikunjungi di akhir pekan, menjadi alasan mengapa saya memilih Bonn. Di sana saya tinggal sebulan penuh dan mengikuti kursus super-intensif.
Hampir semua peserta yang mengikuti kursus tersebut tinggal di Wohnung dengan keluarga angkat. Hanya sebagian kecil yang memilih apartemen. Saya merasakan benar manfaat tinggal dengan keluarga angkat, karena saya mau tidak mau harus berbahasa Jerman untuk percakapan sehari-hari.
Sebelum kursus dimulai, tes penempatan wajib diikuti untuk menentukan kelas yang sesuai dengan kemampuan bahasa Jerman saya. Sebagai siswa kursus yang akan tinggal dalam waktu yang lama, pihak Goethe-Institut memberikan beberapa informasi seperti alamat tempat tinggal, rute U-Bahn, informasi seputar kota Bonn dan kegiatan-kegiatan di waktu senggang yang bisa dilakukan bersama peserta kursus lainnya.
Foto: Goethe-Institut/Friedel Scholten
Kursus super-intensif berlangsung di siang hari hingga sore sekitar pukul 18.00, 5 hari dalam seminggu. Setiap hari setelah kursus berakhir, setiap siswa dapat mengikuti kegiatan bebas yang diorganisir langsung oleh Goethe-Institut. Aktifitas ini biasanya berupa kunjungan ke beberapa tempat wisata di Bonn atau sekedar bercengkerama di Biergarten. Namun, mengikuti kegiatan ini bukan sebuah keharusan, setiap siswa boleh memilih untuk ikut atau tidak. Saya sendiri ikut ambil bagian satu atau dua kali dalam aktifitas ini, dengan tujuan untuk menambah teman baru dan mempraktekan bahasa Jerman yang sudah dipelajari.
Jumlah peserta kursus di kelas saya sangat ideal, terdiri dari 15 orang siswa. Dipimpin oleh seorang guru keturunan Yunani dan teman-teman yang berasal dari berbagai penjuru dunia seperti Amerika Latin, USA, Timur Tengah, Italia, Spanyol dan Jepang menjadikan suasana kelas lebih hidup. Kami saling bertukar cerita tentang keadaan negara masing-masing dan apa tujuan belajar bahasa Jerman. Setiap hari kami ditempa dengan tugas menulis dan presentasi tentang apa yang kami alami dan lakukan setiap hari selama berada di Jerman maupun di negara asal kami.
Pada Hari terakhir kursus, kami para siswa diminta untuk menyampaikan kesan selama berada di Bonn terutama saat belajar di Goethe-Institut. Banyak kesan dan harapan yang diutarakan oleh setiap siswa. Hal yang paling sering disebut adalah manfaat belajar bahasa Jerman dan kesempatan apa yang dapat diraih dengan kemampuan bahasa yang dimiliki.
-Wilton Djaya-
Source : http://blog.goethe.de/lajuman/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar