Berawal dari konsep „Nur-Autostraße“ atau dalam bahasa Indonesia „Jalanan khusus mobil“ digunakanlah istilah „Autobahn“ sampai saat ini. Autobahn adalah jalanan bebas hambatan atau di Indonesia dikenal sebagai istilah jalan tol.
Foto: ©Colourbox.de
Di Jerman, jalan tol dilihat tidak hanya sebagai penghubung beberapa jalur penting Eropa, tetapi juga menjadi saksi sejarah Jerman. Proyek pembangunan jalan tol di Jerman dimulai pada tahun 1913. Jalur yang pertama kali dibuat adalah sepanjang Wetzlarer Bahn von Charlottenburg (Hessen) sampai ke Nikolassee (Berlin). Pada tahun 1921 jalan tol tersebut untuk pertama kalinya dibuka untuk umum. Jalur bebas hambatan dan badan jalan yang lebar, sehingga memungkinkan pengendara untuk mendahului pengendara lain, adalah kelebihan yang ditawarkan oleh jalan tol pertama di Jerman ini.
Sejak saat itulah pembangunan jalan-jalan tol lainnya di Jerman dimulai. Sayangnya pada saat perang dunia kedua, banyak jalan tol yang hancur karena bom. Setelah perang usai, pada tahun 1949 jalan-jalan tol yang rusak sudah dapat digunakan seperti semula. Pembangunan jalan tol ini tidak murah, karena biaya yang dibutuhkan untuk setiap kilometernya mencapai 15 juta Euro.
Saat ini di Jerman ada lebih dari 12.000 kilometer jalan tol, dan setiap tahunnya sekitar 200 Jutaan kilometer dilalui oleh orang-orang di Jerman. Menariknya Jerman adalah satu-satunya negara di Eropa yang tidak memberlakukan batas maksimal berkendara di jalan tol. Peraturan yang berlaku adalah pengendara harus mengemudi dengan batas minimal 60 km/jam. Sementara batas maksimal yang disarankan adalah 130 km/jam untuk kendaraan kecil, seperti mobil pribadi. Sedangkan untuk kendaraan berat adalah 80-100 km/jam.
Berkendara tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku adalah salah satu penyebab kecelakaan yang terjadi di jalan-jalan tol Jerman. Di samping itu kecelakaan kerap terjadi karena pengendara yang ugal-ugalan ataupun di bawah pengaruh alkohol, selain itu yang marak belakangan ini adalah penggunaan telepon genggam selama berkendara. Cuaca juga tidak jarang menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol. Seperti jalan yang licin karena hujan atau es. Berdasarkan statistik dari badan statistik pemeritah Jerman, 9 orang meninggal setiap harinya di jalan tol. Oleh sebab itu keamanan adalah hal utama yang perlu diperhatikan bila berkendara di jalan-jalan tol Jerman.
Dengan melalui jalan tol, kita bisa lebih cepat sampai ke tujuan bepergian. Tentu saja dengan penuh kehati-hatian kita bisa berkendara dengan aman dan nyaman di jalan-jalan tol Jerman, yang penuh dengan sejarah ini.
Di Jerman, jalan tol dilihat tidak hanya sebagai penghubung beberapa jalur penting Eropa, tetapi juga menjadi saksi sejarah Jerman. Proyek pembangunan jalan tol di Jerman dimulai pada tahun 1913. Jalur yang pertama kali dibuat adalah sepanjang Wetzlarer Bahn von Charlottenburg (Hessen) sampai ke Nikolassee (Berlin). Pada tahun 1921 jalan tol tersebut untuk pertama kalinya dibuka untuk umum. Jalur bebas hambatan dan badan jalan yang lebar, sehingga memungkinkan pengendara untuk mendahului pengendara lain, adalah kelebihan yang ditawarkan oleh jalan tol pertama di Jerman ini.
Sejak saat itulah pembangunan jalan-jalan tol lainnya di Jerman dimulai. Sayangnya pada saat perang dunia kedua, banyak jalan tol yang hancur karena bom. Setelah perang usai, pada tahun 1949 jalan-jalan tol yang rusak sudah dapat digunakan seperti semula. Pembangunan jalan tol ini tidak murah, karena biaya yang dibutuhkan untuk setiap kilometernya mencapai 15 juta Euro.
Saat ini di Jerman ada lebih dari 12.000 kilometer jalan tol, dan setiap tahunnya sekitar 200 Jutaan kilometer dilalui oleh orang-orang di Jerman. Menariknya Jerman adalah satu-satunya negara di Eropa yang tidak memberlakukan batas maksimal berkendara di jalan tol. Peraturan yang berlaku adalah pengendara harus mengemudi dengan batas minimal 60 km/jam. Sementara batas maksimal yang disarankan adalah 130 km/jam untuk kendaraan kecil, seperti mobil pribadi. Sedangkan untuk kendaraan berat adalah 80-100 km/jam.
Berkendara tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku adalah salah satu penyebab kecelakaan yang terjadi di jalan-jalan tol Jerman. Di samping itu kecelakaan kerap terjadi karena pengendara yang ugal-ugalan ataupun di bawah pengaruh alkohol, selain itu yang marak belakangan ini adalah penggunaan telepon genggam selama berkendara. Cuaca juga tidak jarang menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol. Seperti jalan yang licin karena hujan atau es. Berdasarkan statistik dari badan statistik pemeritah Jerman, 9 orang meninggal setiap harinya di jalan tol. Oleh sebab itu keamanan adalah hal utama yang perlu diperhatikan bila berkendara di jalan-jalan tol Jerman.
Dengan melalui jalan tol, kita bisa lebih cepat sampai ke tujuan bepergian. Tentu saja dengan penuh kehati-hatian kita bisa berkendara dengan aman dan nyaman di jalan-jalan tol Jerman, yang penuh dengan sejarah ini.
Source : http://blog.goethe.de/lajuman/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar